Jumat, 28 September 2012

Seragam Baru untuk Jarjit

Sudah tiga hari sejak kebakaran meluluh lantakkan rumah Jarjit, karena itulah Jarjit terpaksa berangkat ke sekolah tanpa menggunakan seragam seperti murid lainnya. Ibu guru tidak marah pada Jarjit, beliau memaklumi keadaannya, karena musibah kebakaran itulah Jarjit sering tidak fokus pada penjelasan yang dijelaskankan  oleh guru di dalam kelas.
Hari ini Ipin, Upin, Memei, dan Ihsan mengambil inisiatif untuk membuat sahabat mereka Jarjit kembali ceria, mungkin tidak bisa mengembalikan kehidupan Jarjit seperti semula, tetapi mereka akan berusaha mengembalikan senyum sahabat yang sangat mereka sayangi itu. Mereka berencana mengumpulkan uang untuk membelikan seragam baru untuk Jarjit, tetapi karena usia mereka yang masih kecil dan jatah uang saku yang terbatas, uang hasil patungan untuk membeli seragam akhirnya tidak cukup.
Mereka kembali dari pasar dengan wajah kecewa, tetapi mereka tidak putus asa, setelah lama berpikir akhirnya muncul ide dari Ihsan, untuk menutupi kekurangan uang, mereka meminta sumbangan dari teman-teman satu kelas mereka yang lain. Tidak disangka ternyata banyak yang menaruh perhatian yang luar biasa untuk Jarjit, karena bukan hanya menyumbangkan uang saja, mereka juga ikut pergi ke pasar dan meminta ikut mengunjungi Jarjit di rumah bibinya hari  itu.
Karena kebakaran menghanguskan seluruh rumah Jarjit dan isinya, dia terpaksa mengungsi ke rumah bibinya, rumah bibinya memang tidak terlalu jauh dari rumah Jarjit, tetapi bencana kebakaran hari itu tidak sampai mengenai rumah bibi Jarjit.
Ipin, Upin, Memei, Ihsan dan teman-teman satu kelasnya kembali ke pasar, sesampainya di pasar mereka bergegas menuju toko khusus perlengkapan sekolah milik Kak Ros yang tadi sempat mereka kunjungi. Upin, Ipin, dan kawan-kawan segera mengambil beberapa lembar seragam dan celana sekolah untuk Jarjit, setelah selesai membeli seragam baru untuk Jarjit mereka beramai-ramai menuju ke kasir untuk membayar.
Karena merasa heran akan kedatangan mereka yang beramai-ramai, Kak Ros pemilik toko akhirnya bertanya, Upin menjelaskan perihal musibah yang dialami sahabat mereka Jarjit dan mengenai inisiatif mereka membelikan seragam baru untuknya. Kak Ros merasa terharu atas apa yang mereka lakukan, diapun bertanya apakah ada yang bisa dia bantu untuk menolong mereka. Sebuah pikiran melintas diotak Ipin, semula mereka ingin membelikan seragam dan sepatu untuk Jarjit, tetapi karena uang yang mereka kumpulkan kurang akhirnya mereka batal membelikan sepatu dan hanya membelikan seragam untuk Jarjit.
Ipin memberanikan diri berkata kepada Kak Ros agar beliau bersedia menghadiahkan salah satu sepatu di tokonya untuk Jarjit. Ternyata Kak Ros bersedia dengan senang hati memberikannya.
Sepulangnya dari pasar mereka membawa senyum gembira. Hari mulai menginjak sore, Upin, Ipin dan kawan-kawan menuju rumah bibi Jarjit untuk memberikan seragam dan sepatu baru untuknya.
Sesampainya mereka disana, Jarjit menyambut mereka dengan wajah sedikit terkejut, tetapi dia segera mempersilakan mereka masuk ke dalam rumah bibinya. Ketika mereka sudah duduk di ruang tamu, Upin segera memberikan plastik hitam berisikan seragam dan sepatu baru kepada Jarjit, saat membukanya Jarjit terharu dan menitikkan airmata kemudian Jarjit langsung mengucapkan terima kasih.
Ayah dan ibu Jarjit yang melihatnya juga ikut terharu, bukan hanya memberikan seragam dan sepatu baru untuk Jarjit, tetapi mereka juga memberikan hadiah yang tidak ternilai dan bisa ditaksir  harganya untuk Jarjit, yaitu persahabatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar